Baca selengkapnya
Judul: Ketika Sakura Mekar
Penulis: Fiane N. Setiady
Penerbit: KMC Publisher
Tebal: 285 Halaman
Cetakan ke-: 1, 2019
Dalam kesempatan kali ini saya akan mereview salah satu novel karangan Fiane yang berjudul KETIKA SAKURA MEKAR. Awal mendengar judul novel ini, saya kira ini novel berlatar bunga sakura di Jepang, selaras dengan cover buku ini yang bergambarsakura yang bermekaran. Namun, setelah membaca blurb di bagian belakang buku, ternyata judul tersebut hanya sebuah simbol tentang harapan yang ingin terwujud.
Selanjutnya, berbicara tentang tema yang diangkat dalam novel ini, sangat menarik sekali. Tema keluarga selalu mempunyai daya tarik tersendiri, dimana tokoh Shofi dan Roby saling mempertahan ego masing-masing ditengah pertumbuhan kedua anaknya yang masih sekolah. Well, novel ini sangat menguras emosi. Apa lagi jika membaca dialog tokoh 'Ade' alias 'Andre' yang mengundang simpati. Tak dirasa, saya pun saat membaca novel ini meneteskan air mata.
Memang penulis sekaligus editor di beberapa penerbit indie ini, sangat pandai sekali mempermaikan emosi pembaca dengan alur cerita yang endingnya tak terduga. Novel terbitan KMC Publisher setebal 285 halaman ini, dimulai dengan pertengkaran Shofi dan Roby yang telah mengarungi pernikaha selama hampir 17 tahun. Pertengkaran dimulai saat dalam diri masing-masing merasa pernikahan tersebut hanya perjodohan saja, tanpa dilandasi rasa cinta. Rasa tersebut memuncak sampai pada tahap saling mempertahankan ego.
Dalam novel ini juga, pembaca diajak oleh penulis untuk berada di posisi sebagai Shofi dan Roby. Dua sudut pandang yang tentunya memiliki perbedaan dalam menyikapi suatu permasalahan, tak lupa posisi Anak yakni Andre dan Bela, menambah kompleks sudut pandang keluarga yang bermasalah.
Ada sedikit catatan setelah saya membaca novel ini. Logika cerita yang disuguhkan tentang Shofi yang sering kabur dari rumah saat menghadapi masalah tidak mencerminkan kedewasaan peran seorang istri sekaligus seorang ibu yang telah melewati usia pernikan belasan tahun. Namun, hal ini dapat ditutupi dengan karakter Andre yang menggemaskan, sehingga feel cerita tetap terasa.
Demikian review novel kali ini. Dan untuk novel ini saya rasa rating 7/10 sangat layak diberikan.
TSM, 09 November 2019
Selanjutnya, berbicara tentang tema yang diangkat dalam novel ini, sangat menarik sekali. Tema keluarga selalu mempunyai daya tarik tersendiri, dimana tokoh Shofi dan Roby saling mempertahan ego masing-masing ditengah pertumbuhan kedua anaknya yang masih sekolah. Well, novel ini sangat menguras emosi. Apa lagi jika membaca dialog tokoh 'Ade' alias 'Andre' yang mengundang simpati. Tak dirasa, saya pun saat membaca novel ini meneteskan air mata.
Memang penulis sekaligus editor di beberapa penerbit indie ini, sangat pandai sekali mempermaikan emosi pembaca dengan alur cerita yang endingnya tak terduga. Novel terbitan KMC Publisher setebal 285 halaman ini, dimulai dengan pertengkaran Shofi dan Roby yang telah mengarungi pernikaha selama hampir 17 tahun. Pertengkaran dimulai saat dalam diri masing-masing merasa pernikahan tersebut hanya perjodohan saja, tanpa dilandasi rasa cinta. Rasa tersebut memuncak sampai pada tahap saling mempertahankan ego.
Dalam novel ini juga, pembaca diajak oleh penulis untuk berada di posisi sebagai Shofi dan Roby. Dua sudut pandang yang tentunya memiliki perbedaan dalam menyikapi suatu permasalahan, tak lupa posisi Anak yakni Andre dan Bela, menambah kompleks sudut pandang keluarga yang bermasalah.
Ada sedikit catatan setelah saya membaca novel ini. Logika cerita yang disuguhkan tentang Shofi yang sering kabur dari rumah saat menghadapi masalah tidak mencerminkan kedewasaan peran seorang istri sekaligus seorang ibu yang telah melewati usia pernikan belasan tahun. Namun, hal ini dapat ditutupi dengan karakter Andre yang menggemaskan, sehingga feel cerita tetap terasa.
Demikian review novel kali ini. Dan untuk novel ini saya rasa rating 7/10 sangat layak diberikan.
TSM, 09 November 2019
3 Reviews
Jadi ingat kalau baca ini belum selesai.🙈
BalasHapusHihi, ayo baca, Kak. Seru abis 😀
BalasHapusTerima kasih sudah review, Kak Dede. 😘😘😘
BalasHapus